Saturday, July 19, 2014

Resensi Novel “Kau Memanggilku Malaikat”



Malaikatituselaludatangpadasaatajalmendekat.Persepsi yang muncul tentangmalaikat.Bersayap, berwarnaputih,menyeramkan danmembawasabitbesar yang berwajahtengkorak.Bagaimanapundeskripsitentangmalaikat, itucukupberbedadenganbuku yang akandiulassekarang.
Sosokmalaikat yang ditampilkandalambukukaryaArswendoAtmowilotoiniterbilangunik.Jikadalamceritafiksikitadisuguhibentuk ‘jadi’ sebagaiperwujudanmalaikatbersangkutan, tapidisinimalaikatitudiceritakanbenar – benarbiasa.Yah, kalodibayangkan, Ingatlahperan God (Tuhan) dalam film berjudul ‘Bruce Almighty’.Disana sang God (Tuhan) berwujudpriakulithitamdengansetelanberwarnaputihbersih. Persissepertimanusia.Nah, mungkinitulahpersamaansosokmalaikatdalamcerita di novel “KaumemanggilkuMalaikat” ini.
Yang menarik di bukuiniselainmalaikat yang menjadi central point cerita, adalah habit sang malaikat yang bisamembantumenceritakankisahnyapadawaktubersamaan di tempat yang berbeda. Karenatentusajadiamalaikat, jadinya, diadapatberhubungandengandirinya yang lain danmengetahuiapa yang terjadi di tempat yang lain dengansemacamtelepati. Lewatkebiasaannyaitulah, peranpendukungdalambukuiniterbangundandapatdiceritakansecarabersamaan.Tanpamenurunkanintensitaskualitasantarasatuperanterhadapperanpendukung lain.
Hal menariklainnyaadalahpesan.Pesan yang terkandungdalamsetiappengalaman orang yang ditemuiolehmalaikatitudijelaskansecaralogika.Pernahmendengaristilah “Merasakantanpaharusdipikirkan?”, di siniperasaanmacamapapunitudiutarakansecara logical danmembuatkitaberpikirlebihmendalamakanmaknadarisetiapperasaan orang yang sudahmeninggal.  Penyebabnyaadalahperanmalaikatitusendirihanyaterbataspada “dimengertitanpadapatdirasakan”.Tapidengankekurangannyaitudandibantupolapenceritaan orang pertama, maknatersingkapdalambukuiniakandijabarperlahanpadasetiaphalamandanitumempermudahkanpembacauntuktetapmengikutinyadengancerita yang tidakterduga.
KelebihanArswendoadalahmenggunakankonseppenulisan yang ‘vulgar’, dalamartiankejadianapapun yang terdapatdalam novel diceritakansecararinci.Baikkejadianburukataubaik.Kadangini yang dijauhiolehpenulis lain. Ketikamenulistentanghalbaik, dimaknaisecaraberlebih agar terkesan “cling” .Namunbegitumenulissebaliknya, bahasa yang digunakanterkesandiputar-putardandianalogikansebagaipenggambarandarikegiatanburuk yang terjadi.
Dengan basic sastrawan yang disandangArswendo, Iamampumemilihpadanan kata yang tepatsehingga novel yang sebenarnyakasarinidapatdihayatidenganlembutdanbermaknatanpamemancingproteskarenapenggunaaan kata atauistilah yang kelewatberlebihan. Tapikadang di beberapabagian, unsursastrasangatterasa.Sehinggadalammemahamimaknacerita, kitadibuatmemikirkandanmelayang – layangdalamrangkaian kata berimaindahdidalamnya.Agaksedikitmenghabiskanwaktu.Yah, tapiitubisadianggapsebagaiselingandankadangitusangatmembantudalampembacaan novel ini.
Secaradesain, cover nya yang soft warnaputihsusudengantipografijudul yang rapiterkesanmembuat novel iniberadadiantara novel santaiatau novel serius. Ukurannya yang lebihkecildari A5 memungkinkan novel iniditentengkemana – manadansangatnyamanuntukdigenggam.Secara total, novel inicukup recommended. Yangmembuatkutertarikmembaca novel iniadalahdesain covernyadanmalaikatsebagaitokohutamanya.







Pada bab pertamaArswendo Atmowiloto menceritakan tentang seorang perempuan yang terbaring damai dalam detik-detik kedatangan ajalnya. Awal dari pertemuan perempuan tersebut dengan malaikat. Dalam kondisi sebenarnya perempuan yang bernama Ny.Tesarini sedang terbaring dirumah sakit dengan daftar dokter-dokter yang telah menanganinya dan tetap koma. Kehadiran malaikat yang akan menjemputnya dan membawanya ke alam lain sangat diterima oleh ibu Tesarini. Kehadiran malaikat yang terasa sangat akrab meski tujuannya untuk menjemput kematian disambut hangat oleh perempuan tersebut.
Pada bab selanjutnya malaikat mengatakan bahwa dia sebenarnya berada ditempat yang berbeda pada saat yang bersamaan untuk menjemput seorang gadis yang bernama Ife. Gadis yang digambarkan begitu sempurna oleh penulis. Gadis yang masih bersekolah yang begitu di dambakan setiap laki-laki. Setiap lelaki yang megenalnya pasti langsung memutuskan untuk memberikan segalanya untuk Ife. Pada bab ini penulis menceritakan kehidupan dan keseharian Ife.
Bab berikutnya menceritakan bahwa pada saat yang bersamaan malaikat harus berada untuk menjemput ajal sorang preman yang kehidupannya sangat tidak layak untuk ditiru. Bahkan untuk nama saja tidak jelas, kelakuannya juga tidak mencerminkan preman tersebut sebagai manusia yang berakal. Pertemuan preman tersebut dengan malaikat digambarkan dengan suasana yangmenegangkan.


Data novel :

Novel genre dewasa
Judul                           : KauMemanggilkuMalaikat
Pengarang                   : ArswendoAtmowiloto
Halaman                      : 272halaman
Cetakan                       : Kedua - Jakarta, April 2009

Penerbit                       : PT. GramediaPustakaUtama

Sejarah Sastra Indonesia

Bismillahirahmanirrahim, pada kesempatan ini Alhamdulillah saya diberi kepercayaan untuk membahas sejarah kesusastraan khusunya periodesasi sastra di indonesia ini. Tentunya kita akan memulai pembahasan kapan dan bagaimana kesusastraan Indonesia dimulai. Untuk menentukan kapan mulainya sastra Indonesia banyak para ahli melakukan penyelidikan untuk ini dari bermacam-macam segi, dari segi politik, bahasa ataupun dari segi persoalannya.
Membahas tentang karya sastra di suatu masa berarti membahas masyarakat serta masalah-masalahnya. Menurut saya pada masa itu isi-isi dari karya yang ada digambarkan pengarang pada umumnya tentang lingkungan dimasyarakat serta jiwa tokoh-tokohnya yang hidup pada suatu masa. Sesuai dengan perkembangan kebudayaan dari masa ke masa, hal ini akan terlihat pula dalam perkembangan kesusastraan baik bentuk, isi maupun fungsinya. Kita bandingkan antara bentuk prosa lama yang dianggap timbulnya pada permulaan kesusastraan, seperti dongeng-dongeng fabel, hikayat dengan bentuk prosa-prosa baru seperti roman dan novel, maka terlihatlah perbedaan yang menyolok antara lukisan masyarakatnya. Perkembangan ilmu pengetahuan serta paham-paham yang dianut masyarakat mempercepat perkembangan bentuk-bentuk kesusastraan.
Kita masuk membahas periodesasi dan angkatan, Sastra Indonesia adalah segala cipta sastra yang dicipta dan hidup subur di Indonesia dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai medianya, yang isinya mencerminkan sikap, isi jiwa dan watak bangsa Indonesia. Bagi para sastrawan sendiri sebagi pencipta memang tidaklah menjadi soal dan perhatian, lagi pula tidak atau kurang sesuai dengan kebebasan jiwa seniman. Masalah angkatan adalah masalah sejarah kesusastraan yang lebih merupakan persoalan para penelaah sastra dari pada persolan para sastrawan. Dan untuk pertanyaan “apakah ada periodesasi sastra pada masa kita sekarang ini?” jawabannya tentu antara Ya dan tidak. Maka sebelumnya kita telusuri jauh ke belakang sejarah perodesasi itu sendiri. Sastra Indonesia lahir dan mulai berkembang pada tahun 1920-an dengan alasan bahwa hasil karya pada waktu itu telah menunjukkan watak, corak dan isi jiwa bangsa Indonesia, serta bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang berkembang pada masa itu. Periodesasi atau pembabakan sastra indonesia di zaman kesusastraan lama/Melayu klasik yang menceritakan kehidupan masyarakat lama, bersifat Istana sentris, statis dan terikat oleh beberapa aturan. Kesusastraan Dinamisme misalnya, yang menceritakan masa sebelum kedatangan pengaruh Hindu dan Islam. Hasil sastra pada masa itu berupa “mantera, doa, dan dongeng”. Adapun kesusastraan Hinduisme dengan hasil karya sastra telah menunjukkan adanya pengaruh Hindu, dalam bentuk epos/wiracarita seperti Mahabrata,Ramayana. Dan Kesusastraan Zaman Islam, kesusastraan yang secara jelas bernafaskan islam, dengan bentuk syair,gurindam, Ru ba’i.
Kesusastraan pada zaman peralihan merupakan generasi Abdullah yang pada masa itu masih terdapat corak lama seperti Syair Singapura Dimakan Api, dan Hikayat Pantjatanderan, dan sudah terdapat corak baru seperti Kisah Perjalanan Abdullah ke Kelantan. Mengapa Kesusastraan di zaman ini disebut kesusastraan generasi Abdullah? Karena Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi merupakan pelopor pembaharuan dalam bidang sastra pada masa itu dan belum mempunyai pengikut.
Periodesasi atau pembabakan sastra indonesia selanjutnya di zaman kesusastraan Indonesia Modern. Mengapa disebut Modern? Karena pada masa ini sudah ada penerbitan,dan karya-karya yang berbentuk novel, roman,dll. Serta bahasa yang digunakannya bahasa melayu tinggi. Kesusastraan Indonesia Modern mengandung isi cerita yang baru, sifatnya sudah masyarakat sentris, dinamis, dan sudah mencantumkan nama pengarang dalam karya sastra yang dihasilkannya.
Pertama-tama pada masa tahun dua puluhan sudah terlihat gejala-gejala yang ingin membebaskan diri dari kekangan-kekangan adat dan kebiasaan-kebiasaan lama. Tokoh-tokohnya ingin menentukan nasibnya sendiri dengan tiada pertolongan lingkungan dan ikatan masyarakat, serta berisi pengakuan dan anggapan-anggapan kebenaran yang modern. Penulis pada masa ini pada masa pertumbuhannya selalu memberi gambaran tentang reaksi pertemuan kebudayaan barat dan timur di Indonesia, Kesusastraan Indonesia Modern lahir pada tahun 1920-an, pada tahun 1920-an hasil karya sastra pada periode disebut angkatan Balai Pustaka yang memiliki cirri antara lain bertendes didaktis, berkisar tentang adat, dan beraliran romantis-sentimental. Adanya tendens mengajar dan mendidik masyarkat dalam roman pada masa itu biasanya sangat ditonjolkan oleh pengarang-pengarang, sehingga jalan ceritanya terantuk-antuk, diselingi dengan nasihat-nasihat yang diucapkan pengarang sendiri dan diuraikannya nasihat-nasihat yang panjang. Pengarang yang tumbuh pada masa pertumbuhan kebangunan nasional di Indonesia dalam sekitar tahun 1908-1928; dalam karangan roman di masa ini kebanyakan mengambil tempat-tempat yang dijadikan latar belakangnya masih merupakan kedaerahan. Karena rasa kebangsaan pada masa itu masih dalam pertumbuhan, jadi daerah pelaku-pelakunya masih digambarkan sempit, sedangkan orang di luar daerah tempat tinggal pelaku, dianggapnya orang luar, pergi ke daerah lain dikatakannya jauh merantau. Dan berikut nama-nama pengarang yang telah saya temukan pada masa ini: Merari Siregar (azab dan sengsara); Marah Rusli (Siti Nurbaya); M. Kasim (Muda Teruna); Abdul Muis (Salah Asuhan; Selasih (Kalau Tak Untung);dan Nur Sutan Iskandar (Hulubalang Raja). Dan diakhir tahun duapuluahan, pengarang sudah memberi gambaran kebangsaan Indonesia, sudah ada perasaan nasional, sudah ada timbulnya maksud dan rasa kebangsaan. Mungkin disinilah akhir periode pertama yang disebut dengan angkatan “Balai Pustaka”.
Selanjutnya dalam sejarah kesusastraan Indonesia modern setelah berakhirnya periode Balai Pustaka munculah periode baru pada tahun tigapuluhan kesusastraan Indonesia memperlihatkan kemajuan-kemajuan dan perkembangan baik dipandang dari segi isi maupun bentuknya yang disebut angkatan Pujangga Baru. Pada tahun 30-an Sudah beralih pada persoalan bagaimana mempertahankan individu dalam arus pengaruh kebudayaan dunia ini.Adapun beberapa tokoh yang tersimpan dalam data saya yaitu, Sutan Takdir Alisyahbana (Layar Terkembang,Tak Putus dirundung Malang(roman), Tebaran Mega(puisi)), Amir Hamzah (Nyanyi Sunyi,Buah Rindu(puisi)), Armyn Pane (Belenggu(roman), Jiwa Berjiwa(puisi), Jinak-jinak Merpati(drama)). Sanusi Pane (Madah Kelana, Puspa Mega(puisi), Airlangga,Sandykala Ning Majapahit(drama)).  Dalam Layar Terkembang karangan ST. Takdir Alisyahbana dan dalam buku Belenggu karangan Armyn Pane, isinya sudah tidak lagi menyinggung-nyinggung tradisi adat, Jadi tokoh-tokoh yang digambarkan itu ialah yang selalu melihat ke depan, penuh dengan cita-cita, emansipasi, mengeritik agama atau kepercayaan yang disalahgunakanjuga tentang filsafat hidup. Namun ada pula pertentangan antara kaum orangtua dan kaum muda, yang berpendapat bahwa segala bahan bacaan harus mendidik dan tidak diperkenankan sebagai sarana menjatuhkan orang lain.Dan mungkin saja disinilah akhir periode kedua yang disebut dengan angkatan “Pujangga Baru”.
Dan selanjutnya, kesusastraan Indonesia modern mengalami kemajuan dan perkembangan, terutama berisi persoalan tentang peri kemanusaan yang dipelopori oleh angkatan “45”, dengan ciri individualistis, vitalitas, banyak mengandung tema revolusi, dan cenderung bebas.Hingga kini kalau orang membicarakan angkatan “45” masih selalu ingat akan sosok H.B Jassin. Dalam tulisannya yang merupakan pemebelaan terhadap angkatan “45” dan sebagai salah satu pengarang yang membela para pengarang pada angkatan ini dalam kebebasan berpendat setelah kejadian-kejadian yang hebat, kesengasaraan penderitaan akibat revolusi dan peperangan, mereka melihat sendiri kematian dari dekat, turut bertempur atau bahkan mereka sendiri pernah terluka dan terpenjara. sehingga timbullah pertanyaan terhadap pandangan hidup dan pandangan kesusastraan angkatan “45”.
Adapun pengarang pada angkatan ini seperti Idrus dengan karya romannya berjudul Permpuan dan Kebangsaan, atau Akhdiat Kartamihardja dengan cerpennya yang berjudul Keretakan dan Ketegangan, adapun puisi karya Usmar Ismail dengan judul Puntung Berasap. Semua karya-karya pada masa ini tidak lagi satu atau dua persoalan yang dikemukakan oleh tiap-tiap pengarang angkatan ini, karya sastra mulai mengandung arti nasionalisme, semangat kemerdekaan.
            Kita masuk ke periode angkatan “66”, Ciri angkatan ini adalah karya sastra yang didominasi dengan cerita pendek dan kumpulan puisi. Pada angkatan ini muncul gerakan komunis dikalangan sastrawan, yang bergabung dalam Lembaga kebudayaaan Rakyat (Lekra) yang berkonsep sastra realisme-sosialis. Kemudian Timbul perpecahan yang berkepanjangan di antara kalangan sastrawan di Indonesia pada awal tahun 1960 yang menyebabkan terhambatnya perkembangan sastra karena masuk kedalam politik praktis dan berakhir pada tahun 1965. Ditandai dengan sajak-sajak dari WS. Rendra dan dari Prosa kita kenal nama Pramoedya Ananta Toer misalnya buku “Gadis Pantai” (1965) ada pula karya-karya Ali Akbar Navis dengan cerpennya yang berjudul “Robohnya Surau Kami”, Taufik Ismail denga puisi yang berjudul Tirani,Benteng,dan puisi-puisi karya Iwan Simatupang.
Selanjutnya sekitar tahun 70-an terbit majalah sastra Horison pimpinan Mochtar Lubis, ini juga yang menandai periode 1966, disini banyak karya-karya sastra beraliran. Dengan munculnya sastra beraliran surealistik, arus kesadaran, arketip, dan asburd. Penerbitan Pustaka Jaya lah yang sangat banyak membantu dalam menerbitkan karya-karya pada masa ini. Sastrawan dari angkatan ini kita kenal Putu Wijaya dengan karyanya dalam bentuk novel berjudul Telegram, dan Pabrik. Adapun beberapa judul drama yang terkenal pada masa itu Dag-dig-dug, dan Sssstt. Ashadi Siregar dengan novel yang berjudul Cintaku di Kampus Biru, Terminal Cinta Terakhir, dan Dolly. Karya Yudistira Ardhi Nugraha Massardi dan sastrawan lainnya.
Dilanjutkan lagi ke Periode angkatan yang lebih modern, yaitu periode 80. Karya sastra di Indonesia pada kurun waktu setelah tahun 1980, ditandai dengan banyaknya roman percintaan, dengan sastrawan wanita yang menonjol pada masa tersebut yaitu Marga T. Karya sastra Indonesia pada masa angkatan ini tersebar luas diberbagai majalah dan penerbitan umum. Beberapa sastrawan yang dapat mewakili angkatan dekade 1980-an ini antara lain adalah: Remy Silado, Seno Gumira Ajidarma, Pipiet Senja,Tajuddin Noor Ganie. Namun yang tak boleh dilupakan, pada era 1980-an ini juga tumbuh sastra yang beraliran pop, yaitu lahirnya sejumlah novel populer yang dipelopori oleh Hilman Hariwijaya dengan serial Lupusnya. Justru dari kemasan yang ngepop inilah diyakini tumbuh generasi gemar baca yang kemudian tertarik membaca karya-karya yang lebih berat. Ada nama-nama terkenal muncul dari komunitas Wanita Penulis Indonesia yang dikomandani Titie Said, antara lain: La Rose, Lastri Fardhani, Diah Hadaning, dan Oka Rusmini.
            Sejarah sastra Indonesia telah merumuskan periodesasi sastra, periodesasi ini dilakukan karena melihat bahwa sastra Indonesia telah berkembang dalam beberapa kurun waktu, dan dalam setiap kurun waktu tersebut diisi oleh konvensasi, norma, standar dan tema sastra tertentu yang dominan kemudian membentuk kekhasan periode tersebut. Ciri Estetik dan ekstra estetik inilah yang kemudian membentuk apa yang diistilahkan dalam sastra yang disebut angkatan-angkatan sastra. Ciri-ciri atau kekhasan dari masing-masing angkatan memperjelas dan mempertegas karya-karya dalam periode tersebut.
            Kesimpulan saya dalam pertanyaan “Mengapa pada era kekinian tidak ada yang disebut periodesasi/angkatan?”, maka jawaban saya untuk saat ini “tidak ada”, sebab pada masa sekarang ini sastra Indonesia mengalami banyak perubahan dan banyak dibuat dalam berbagai bentuk. Alasan pertama “tidak ada” karena tak ada yang menguasai norma, konvensasi, atau kesepakatan sastra itu sendiri, kedua dari sekian banyak karya sastra pada saat ini tak ada yang menyamakan tema yang satu dengan tema karya-karya yang lainnya. Bisa kita lihat tema-tema yang keluar pada masa ini, mulai dari tema perempuan sexsualitas, tema islami, tema komedi, kisah romantis percintaan, semuanya ada.

Untuk saat ini memang banyak sekali karya sastra di Indonesia dan banyak pula pengarang-pengarang yang sudah mempunyai buku terbitan dari mulai anak SD hingga dewasa yang bisa disebut penulis, namun dalam hal ciri estetik dan ekstra estetik dari masing-masing penulis saat ini belum kuat untuk menjadi sebuah identitas karya yang bisa digolongkan sebagai angkatan/periodesasi. Jadi bisa saja, 3-4 tahun kemudian atau bahkan 10 tahun kemudian seseorang bisa menemukan nama periodesasi angkatan untuk masa sekarang ini, dengan keadaan sekarang ini, tema-tema sastra yang ada sekarang ini dan dengan ketentuan-ketentuan atau ciri-ciri tertentu yang hidup pada masa sekarang ini.

Artikel Sanggar Seni Anggitasari






Di zaman yang sudah modern seperti sekarang ini tidak mudah untuk kita mencari sarana yang mampu menampung bakat-bakat seni khususnya dalam bidang tari tradisional. Tari tradisional merupakan salah satu budaya seni di Indonesia yang patut dilestarikan. Sanggar seni Anggitasari adalah salah satu sanggar seni di Sukabumi yang dapat menampung bakat-bakat seni yang dimiliki warga Sukabumi khususnya di daerah kabupaten.
Sanggar ini bertempat di kp. Babakan Peundeuy Desa Bojongkokosan, Kec. Parungkuda Kab. Sukabumi. Sanggar yang berdiri pada tanggal 1 Juni 2003 ini memberi kesempatan bagi siapa saja khususnya anak-anak usia sekolah yang mau belajar dan mau mengenal budayanya sendiri terutama tari-tarian tradisional.
Agustian Faisal sebagai salah satu pendiri sekaligus pengelola sanggar ini beranggapan bahwa didirikannya sanggar ini merupakan sebagai sebuah sarana atau media yang mudah untuk diperkenalkan pada generasi muda yang mampu memperjuangkan seni tradisional khususnya di Sukabumi dan di kancah nasional pada umumnya.




Artikel

Permasalahan Semantik di Kehidupan Sehari-hari
Asri syahfariani

Semantik merupakan cabang dari tata bahasa yang meliputi fonologi, tata bahasa, dan semantik. Semantik diartikan sebagai ilmu bahasa yang mempelajari makna. Yakni mempelajari makna yang terkandung dalam suatu lafal kata serta kolerasi yang meliputi sebuah makna itu sendiri. Maksudnya hubungan dalam hal padanan makna, lawan makna, banyaknya makna, serta yang meliputi baik dalam tataran fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik itu sendiri. Karena mengingat, makna itu pada hakikatnya itu umum dan bisa menyentuh semuanya. Dengan kata lain, semantik adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda dalam bahasa. 
Kata semantik sebenarnya merupakan istilah teknis yang mengacu pada studi tentang makna. Istilah ini merupakan istilah baru dalam bahasa Inggris. Para ahli bahasa memberikan pengertian semantik sebagai cabang ilmu bahasa yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik atau tanda-tanda lingual dengan hal-hal yang ditandainya (makna). Istilah lain yang pernah digunakan hal yang sama adalah semiotika, semiologi, semasiologi, dan semetik. Pembicaraan tentang makna kata pun menjadi objek semantik. Pandangan yang bermacam-macam dari para ahli mejadikan para ahli memiliki perbedaan dalam mengartikan semantik. Pengertian semantik yang berbeda-beda tersebut justru diharapkan dapat mngembangkan disiplin ilmu linguistik yang amat luas cakupannya.
Tak siapapun menyangkal  peran penting bahasa dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa, manusia dapat saling berkomunikasi dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta kebudayaan dalam rangka membangun peradaban yang lebih baik. Bahasa menyimpan seluruh warisan peradaban manusia. Pencarian makna sejarah suatu bangsa, misalnya, dilalui lewat bahasa, sebab ke dalam bahasalah bangsa tersebut menitipkan seluruh pesan, harapan, cita-cita dan pengalaman hidup mereka  bagi generasi berikutnya.
Kesalahan berbahasa dalam tataran semantik berkaitan dengan bahasa tulis maupun lisan. Salah ucap kata-kata yang ditulis dalam bahasa Indonesia yang begitu jelas terjadi bukan hanya di kalangan kelas bawah, tetapi juga elit. Misalnya, publik diucapkan pablik, pasca dibaca paska, musyawarah dilafalkan musyawaroh, Arab diucapkan Arob, klien diucapkan klain, sukses dibaca sakses, produk dibaca prodak, faks dibaca feks, psikologi diucapkan saikoloji, dapat dibaca dapet, semakin dilafalkan semangkin dan masih banyak lagi yang lain. Salah ucap istilah asing yang belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia malah lebih banyak lagi. Inilah cermin konkret perilaku berbahasa masyarakat kita.
Menurut Kridalaksana (1999: 12), pengetahuan mengenai asal usul kata berikut ucapannya memang tidak harus dimiliki oleh setiap orang, tetapi bahasa manapun di dunia ini mempunyai konvensi lafal yang menjadi salah satu rambu kerjasama sosial. Untuk melafalkan unsur-unsur bahasa tidak diperlukan pengetahuan etimologi, karena sudah tersedia kamus yang siap untuk dirujuk setiap saat. Lafal yang tepat itu ibarat pakaian rapi yang memberi suasana nyaman dalam pergaulan manusia yang santun.

Jadi dari apa yang sudah dipaparkan tadi di harapkan anda dapat memahami maksudnya yang minimal kita dapat memahami sedikit dari ilmu semantik untuk dapat memahami kesalahan-kesalahan bahasa dan memperbaikinya dari bahasa yang lazim digunakan sehari-hari. 

Tuesday, March 18, 2014

Lakon Remaja Anting oleh Imran Laha


NOMINATOR LOMBA PENULISAN NASKAH TEATER REMAJA TAMAN BUDAYA JAWA TIMUR
 2006

SINOPSIS

Perjalanan seorang Gadis muda yang bernama Siti untuk memusnahkan Anting. Semua telah ia rencanakan dan meracik sesuatu untuk membuktikan bahwa anting itu sesuatu yang tak berguna. Segala hal ia lakukan untuk membuktikan bahwa perempuan bisa jadi perempuan tanpa anting. Yang akhirnya ia harus terbunuh sebagai perempuan yang tak bertindik, bahkan tak bertelinga.

KARAKTER

Gadis Botak/Siti
Pria Mohwak
Teman
Guru
Murid-murid
Perempuan Muda
Nenek
Suami
Istri
Siti Kecil


























DI SUDUT BUMI MALAM. TERDENGAR ANGIN MENDESIR GANAS. IBARAT KIPAS ANGIN, ADA SEGUMPAL CAHAYA LEWAT BERGANTI-GANTI MENERANGI MEJA YANG KISRUH DENGAN BUNYI DENTINGAN GELAS, TUANGAN AIR DALAM BOTOL, AIR YANG MENDIDIH, SUARA MESIN LAS YANG TERKADANG EFEK SINAR LAS MENERANGI KEGELAPAN MISTERIUS ITU DAN TERLIHAT SEAKAN SILUET NEGATIF FOTO/KLISE. KEKISRUHAN TERUS BERLANJUT MENGIRINGI ALUNAN GERUTU YANG DALAM DAN BERAROMA KEMARAHAN YANG KELUAR DARI SOSOK YANG TERTELAN GELAP ITU. BAHKAN PERCIKAN-PERCIKAN LUDAH MENYUMPAH SEMESTA DAN MENGGEMA MEMBERAIKAN BUHUL-BUHUL KEPEKATAN MALAM.

SOSOK DI BALIK GELAP.
FREE SEX TELAH KUTUTUP DALAM KITAB KAMASUTRA. SETELAH KUPELAJARI SETIAP HURUF-HURUF GAIRAH KEMUDAANKU DENGAN BERBAGAI PEMBENARAN. AKHIRNYA KUSIMPULKAN SETIAP KOMPOSISI SEX DI DUNIA REMAJA YANG BEGITU FANTASTIC DENGAN FENOMENANYA, HANYA ORGASME YANG MENJAWAB. TERLALU KETINGGALAN ZAMAN MENURUTKU. KINI SUDAH USANG BERDEBU DAN ENTAH DI BILIK INGATAN MANA KUSIMPAN DIA. AKU LUPA. HANYA NOMOR HOTEL SEMALAM YANG BERTENGGER DALAM INGATANKU ...

KEREMANGAN MEMBAHANA BUMI. DENGAN SEKETIKA SOSOK DI BALIK GELAP LENYAP, TERTUKAR SEBUAH KAMAR LOSMEN SEDERHANA YANG KHAS DENGAN KEREMANGAN. ADA PINTU YANG TERTUTUP RAPAT BERNOMOR 501. DI BALIK SEMUANYA, DUA SOSOK REMAJA BERCUMBU DIIRINGI KESEPIAN MENGALUN BIRAHI. NAFAS KEDUA SOSOK ITU MENAMBAH KENIKMATAN MUSIK. MEREKA BERPELUKAN. SILUET RAMBUT SEORANG WANITA MENGGELIAT SERUPA TARIAN ULAR. KECUPAN-KECUPAN IBARAT TETESAN AIR MEMECAH PADA GENANGANNYA. RUANG SEINDAH KOMPOSISI TARIAN DALAM TAMAN SURGA, DAN DEGUPAN-DEGUPAN BIRAHI MEREKA BERSUARA DALAM KAMAR ITU ...

SUARA WANITA
Inilah yang kau inginkan. Daging lebih di dadaku. Entah itu berukuran kecil atau besar, kau tak peduli. Ada juga liang di selangkanganku yang kau andaikan bibir dari surga. Dengan kedua itu, tak perlu sebuah tindikan dan anting untuk mengatakanku seorang wanita.

SUARA LELAKI
Biarlah adegan ini cepat mencapai. Jangan-jangan malam ini ada razia di setiap hotel. Umurku masih 17 tahun dan Perempuan ini belum juga istriku ... ah aku lupa, besok hari terakhir pembayaran SPP, kemana harus kucari uangnya. Coba tadi aku dan perempuan ini patungan membayar hotel ...

SUARA WANITA
Kau bisa menikmati misteri tubuh yang bernama wanita. Jangan lewatkan setiap detailnya, karena pasti kau akan menyesal. Di kala seperti itu, kau akan meminta lagi. Dan aku tak yakin punya waktu denganmu lagi ... keyakinanku hanya satu, yaitu selama waktu itu berjalan, kau hanya bisa onani dengan rasa penasaran ... aku tanya sekali lagi, perlukah anting untuk membuatmu penasaran?

SUARA LELAKI
Tak penting untukku senggama yang romantis. Bila jebol, aku merasa telah hidup di umur dewasa. Keperawananmu adalah mahkota untukku. Saat kurenggut, akulah raja. Saat itupun bisa kuludahi wajah kerut dan sok tua para pendahulu. Mereka hanya segumpal nasihat yang melewati muda tidak seperti ini. Lihat rambutku, telah kuubani dengan ketabuan. Setiap detik kupikir adalah Doggy Style. Apakah orang tua berpikir seperti itu juga? Mereka malu. Padahal itu untuk kemajuan. Dasar kampungan! Aku tak pernah mendapatkan ini dari mereka. Ini adalah imajinasiku. Sungguh aku sangat jenius...

SUARA WANITA
Bahkan kau pun akan terkejut ketika melihat darah di bibir surga itu. Tidak ada yang bisa mengalahkan predikatnya sebagai keanggunan. Walau emas yang menggantung di tindikan sekalipun...ha-ha-ha, aku benar-benar cantik.

SUARA LELAKI
501! ... Ya 501! Nomor yang kini ada dalam kemenanganku. Nomor ini tertera di resletingku juga, entah kenapa bisa sama dengan nomor kamar ini. Perang ini semakin menjelaskan kemenanganku. Akulah kedewasaan sejati. Mana ada orang tua dulu tahu tentang Chek In Hotel. Dan mana tahu orang tuaku tentang 501 ... aroma kemenangan telah tercium. Wanita ini adalah senjataku untuk merenggut sejarah kemudaan. Ini suatu kehormatan untukku. Setidaknya aku tak melakukan imajinasi yang berujung 501.

SUARA WANITA
Inilah adegan pertukaran kehormatan. Kita saling menyerahkan dan memahkotai. Bukan anting yang menentukan. Anting hanyalah lambang perbudakan dunia. Apa telingamu akan gatal tanpa anting?

DI SUDUT BUMI YANG LAIN MEREBAK CAHAYA. SEIRING LENYAPNYA KAMAR SENGGAMA PIKIR ITU. KINI YANG ADA REMAJA BERAMBUT MOHWAK, BERANTING DI TELINGA KIRI, BERSINGLET HITAM, BERTATTO, DAN BERHADAPAN DENGAN KOMPUTER. MATANYA MENYALAK MENYINARI LAYAR KOMPUTER YANG MEMBIASKAN CAHAYA. SEAKAN IA TAK PERCAYA. MATA ITU MERINGIS MALU, DADANYA NAIK TURUN MENDENGUSKAN GELISAH. DENGAN TERPAKSA IA MERAPATKAN MATANYA HINGGA YANG ADA HANYALAH KERUTAN PEJAMAN. SANGAT KERAS PEJAMAN ITU HINGGA GETARAN MENJALAR KESELURUH TUBUHNYA. TEGUKAN-TEGUKAN LUDAH KETAKUTAN MENAMBAH GETAR DALAM LUBUK HATINYA. JARI-JARI YANG BERADA DI ATAS KEYBOARD SEAKAN PAKU YANG TELAH MENANCAP SEPANJANG PERADABAN KENISTAAN. TIBA-TIBA SEMUANYA MELEDAK DALAM DERING HP. DENGAN GERAK SIGAP BERTANDA GUGUP, REMAJA ITU MEROGOH HPNYA YANG IA SENDIRI LUPA DI MANA. CUKUP LAMA IA MENCARI DAN AKHIRNYA KETEMU JUGA. TAPI IA BELUM JUGA MENERIMA PANGGILAN ITU SETELAH IA MELIHAT NAMA YANG TERTERA DI LCD HP. LAMA IA BERPIKIR LALU DENGAN RAGU-RAGU DIA MENEKAN TOMBOL YES DAN PERLAHAN HP ITU DIANTAR KE TELINGA YANG BERANTING. MENDENGAR SEBENTAR DENGAN MATA MENERAWANG MEMIKIRKAN SESUATU.



PRIA MOHWAK
Akan aku jelaskan saat kita bertemu nanti ... aku tak tahu, itu mungkin orang lain ... ya, aku malu. Khususnya terhadap kamu ... sudahlah sayang, cukup. Jangan kamu teruskan kemarahanmu. Aku tak peduli apa kata orang tuaku nanti, aku hanya takut jikalau ini membuat cintamu berkurang ... kau ingat puisiku untukmu? Ingatlah itu, agar kamu percaya bahwa aku benar-benar mencintaimu ... kamu tahukan sayang, sex semacam ini (sambil menunjuk layar komputer dengan jari-jarinya) sudah ketinggalan jaman. Dan kamu juga tahu, aku remaja modern ... aku masih ingat sayang, anting yang kamu berikan ini adalah pengingatku. Dengan begitu kamu seharusnya mengingat puisiku juga, sebab waktu itulah kamu memberikan anting ini ... masak kamu lupa!... dua bulan yang lalu ... ya, aku sangat cepat menyerap perkembangan jaman ... aku lupa nama wanita itu ... ehm, siapa ya, si .. si.. siapa ya, Siti! Ya Siti, aku ingat sekarang. Namanya Siti ... dia teman sekelasku, dia meninggal sebulan yang lalu ... dia bunuh diri bersama semua wanita dalam kelasku, termasuk Guru Pendidikan Moral yang waktu itu bertepatan punya jadwal di kelas ... dia wanita gila menurutku ... kalau kamu melihat  beberapa saat setelah terjadi peristiwa itu, kamu akan bersepakat dengan ungkapanku tadi ... saya datangnya ketika kelas sudah dipenuhi oleh Polisi dan orang banyak. Mayat-mayat wanita itu tak bertelinga semuanya ... iya, akupun heran kenapa dengan hanya sepenggal telinga mereka bisa mati. Menurut penglihatanku, mereka masih terlalu cantik untuk menjadi mayat ... oh maaf sayang, aku tak bermaksud merendahkanmu dengan mengatakan mereka cantik ... ya, kamulah yang paling spesial di hatiku ... iya kan? Kamu sendiri bisa mengatakan wanita itu jenius. Kalau aku mengatakan dia gila ... sampai sekarang pun Polisi tidak sanggup memecahkan kasus itu. Menurut Polisi itu pembunuhan yang paling sadis selama ini. Soalnya irisan-irisan telinga itu sangat halus. Tidak terlihat goresan-goresan pemaksaan. Padahal alat yang digunakan untuk mengiris telinga adalah Gergaji. Koki seahli apapun tak bisa mengiris seindah itu ... dan yang lebih aneh lagi semua potongan telinga mereka tak ditemukan di awal peristiwa. Nanti setelah divisum baru mereka tahu semua potongan telinga itu ada dalam perut Siti, termasuk telinganya ... apakah itu bukan hal yang gila? ... aku pun tak percaya pernah melakukan hubungan sex dengan seorang maniak ... aku juga tak tahu siapa yang merekam dalam kamar itu, aku hanya bisa terkejut ketika adegan dalam kamar itu telah tersiar di Internet ... (Hp di genggaman Remaja  Mohwak berbunyi menandakan Lowbat.) Aduh sayang, kamu sekarang cari Warnet terdekat! Kita teruskan obrolannya lewat Chating. Batre Hp aku hampir habis ... (Belum juga habis kata-katanya, Hp kehabisan Batre.)

Pintu rapat yang benomor 501 itu, membuka kembali cerita sesudah adegan sex ditayangkan. Tak lagi tarian surga yang terlihat, hanya dua sosok di balik selimut. Bukan lagi degupan yang berucap. Tapi percakapan nyata beradu. Memecah dentingan cahaya ide kemajuan ...

SANG LELAKI.
Aku dewasa. Akulah raja sekarang. Saatnya untuk meludah pada setiap orang tua.

SANG WANITA.
Akhirnya aku sendiri membuktikan. Akulah pemilik keanggunan. Akulah wanita itu.

SANG LELAKI.
Kamu ingat Siti. Seanggun apapun, kamu hanya mahkotaku. Kamu properti ...

SANG WANITA
Beraninya kamu mengatakanku seperti properti. Apakah kata itu yang berlaku juga pada anting.

SANG LELAKI.
Kurang lebih seperti itu.

SANG WANITA
Tanpa properti anting itu, aku tetap anggun dengan darah yang keluar dari selangkanganku.

SANG LELAKI.
Darah itulah mahkota yang kurenggut untuk menjadi dewasa.

SANG WANITA.
Ha, lucu. Kamu pikir dengan itu kamu sudah dewasa? Belum.

SANG PRIA.
Lalu apa?

SANG WANITA.
Berani menentukan pilihanmu secara jujur. Kalau hari ini, kamu masih takut dan sebisanya bersembunyi di balik pintu hotel. Puh ... kayak anak-anak yang baru belajar onani.

SANG PRIA.
Jenius kamu Siti. Aku punya gagasan yang paling modern mendengar penjelasanmu. Sex mutakhir. Sodomi dengan lelaki. Itukan namanya memilih untuk melakukan dengan lelaki. Dan aku jujur padamu. Ah, aku puas sekarang. Akulah raja.

SANG WANITA
Sakit.

SANG PRIA.
Apa bedanya dengan kamu wanita tak bertindik. Kamu sakit juga. Mendingan kamu jadi lelaki saja ...

SANG WANITA
Jenius...jadi tak perlu lagi kupikirkan masalah keanggunan ...

Kedua mata remaja itu berbinar-binar dengan senyum simpul yang paling manis. Keduanya melayangkan imajinasi pada keredupan cahaya yang makin redup, makin redup lagi, hingga masuk dalam kepekatan gelap. Cahaya muncul berbentuk lingkaran di sudut bumi lain. Berdiri sosok dengan dandanan seorang guru. Sosok itu seperti  sedang mengajarkan sesuatu.

GURU
Semua harus berhubungan dengan etika. Jangan pernah melebihi kodrat, karena etika berhubungan erat dengan kodrat. Biarlah ada aturan-aturan khusus untuk laki-laki dengan semua atributnya. Begitu juga dengan perempuan ...semuanya mengerti?

TAK ADA YANG MENJAWAB. SEMUA TETAP GELAP. HANYA TEMPAT GURU ITU BERDIRI YANG DITERANGI CAHAYA. SEMENTARA SANG GURU MASIH MENUNGGU JAWABAN.

GURU
Masak belum mengerti? Saya kasih contoh, seorang lelaki diberikan kodrat oleh sang pencipta memiliki tubuh yang lebih kuat, jadi seandainya laki-laki melindungi perempuan itu dikatakan etis. Kalau sebaliknya dikatakan tidak etis. Begitu juga perempuan, tidak dikatakan etis kalau dia berbicara kasar. Karena perempuan itu tercipta dengan kelembutan.

SATU CAHAYA TERANG DI SUDUT LAIN, MENAMPAKKAN SOSOK MURID YANG MENGACUNGKAN TANGAN.

MURID 1
Saya mengerti sekarang. Perempuan diciptakan Tuhan untuk mengandung...jadi sangat etis kalau laki-laki menghamilinya.

ADA CAHAYA LAGI DI SUDUT YANG LAIN

MURID 2
Begitu juga laki-laki diciptakan Tuhan untuk membuahi. Itu sangat etis kalau difungsikan.

CAHAYA DI SUDUT LAIN LAGI.

MURID 3
Berarti, perempuan harus punya payudara, punya vagina biar etis dianggap orang lain.

CAHAYA LAIN LAGI.

MURID 4
Kalau begitu perempuan harus mempunyai atributnya, misalnya anting. Tapi bagaimana dengan Siti yang tak bertindik segala ....

SEMUANYA MENOLEH KEBELAKANG SEIRING CAHAYA MENYALA LAGI DAN MENAMPAKAN SOSOK GADIS YANG TERTUNDUK DIAM. SEMUANYA MEMPERHATIKAN GADIS ITU. SUASANA MENJADI TEGANG SEAKAN SEMUA MEMUSUHI GADIS YANG TERTUNDUK MALU ITU.

MURID 4
Menjadi tidak etis kalau kita berhubungan seksual dengannya. Apalagi aku seorang lelaki.

SITI
Kamu jangan sok tahu. Bisanya kamu bicara tentang hubungan seks. Padahal aku tahu kamu baru saja belajar onani.

MURID 2
Itu tidak penting. Yang penting, Antinglah yang mempercantik perempuan. Di mana-mana semua sama.

SITI
Tutup mulutmu wanita jalang. Apa yang bisa kamu perbuat tanpa anting itu. Paling hanya berkaca di depan cermin dengan segala kesepian hatimu. Anting itu memperjelas kamu sebagai seorang wanita jalang. Apa tujuanmu memakai anting, kalau bukan hanya karena ingin mendapatkan belai laki-laki.

MURID 3
Ah, itu hanya bahasa keirianmu saja. kamu pasti tidak pernah disentuh laki-laki, makanya kamu bicara seperti itu.

SITI
Jangan sembarangan bicara. Tanpa anting pun aku masih bisa disebut perempuan.

MURID 4
Mana buktinya?

PERTANYAAN MURID 1 YANG BERJENIS KELAMIN LELAKI ITU. MEMBUAT SITI TERDIAM DAN HANYA BISA MENATAP. SEMENTARA MURID 1 MENGGODA DENGAN MATANYA. SITI MEMBALAS DENGAN TATAPAN SERIBU RENCANA.

GURU
Tenang anak-anak... (pada Siti) Semua benar Siti, lebih bermoral jika kamu memakai anting.

BUMI PERLAHAN MEREDUP TERTELAN GELAP HINGGA SOSOK DI SUDUT BUMI LAIN TAMPAK JELAS DENGAN KEKISRUHANNYA YANG KHAS. MASIH DENGAN SEPENGGAL CAHAYA BERPUTAR DAN BERGANTIAN MENERANGI SOSOK ITU. HABIS GELAP TERANG, HABIS GELAP TERANG BEGITU SETERUSNYA. CAHAYA KHAS MESIN LAS PUN TAK KETINGGALAN MENAMBAH KESERIUSAN MISTERI ITU. DENTINGAN GELAS, AIR MENDIDIH TERUS MELANJUTKAN KISAHNYA. SUMPAH SERAPAH BERTEBARAN ...

SOSOK DI BALIK GELAP
Begitu juga dengan Drugs. Bahan kimia yang telah jauh tertinggal dibanding kejeniusanku. Kuno. Kenikmatan yang bahan itu tawarkan bukan sesuatu yang baru. Dan lucunya aku harus membayar mahal untuk dia. Puh(meludah)... seharusnya yang aku racik adalah sesuatu yang lebih mahal. Sesuatu yang membawa ketingkat kemabukan paling tinggi. Lebih dari ekstase. Lebih dari Trance. Bahkan bom yang meleburkan tubuh menjadi bagian-bagian molekul tak sanggup menandingi. Dengan kejeniusanku ini, Drugs yang harus membayar padaku untuk setia mencintainya. Drugs pun bukan teman yang setia. Dasar kampungan! Setelah semuanya dia mau meninggalkanku. Tapi sebelum ia melakukan itu, aku mendahuluinya. Sekarang dia ada di belakang jaman anak-anak kuno. Biarlah dia menjadi fosil-fosil. Dan aku tak mau menjadi Darwin yang bodoh dengan meneliti fosil-fosil, lalu banyak bicaranya. Yang jelas aku tak selera lagi dengan hal-hal ketinggalan jaman ... (sosok itu meneruskan pekerjaannya. Segala bunyi khas meja ilmuwan menjadi musik pada kegelapan itu.)

BUMI KEMBALI BERALIH MENJADI SUDUT REMANG. KALI INI TEMPATNYA BERANTAKAN LAYAKNYA SEBUAH PASAR TRADISIONAL YANG HABIS DIPAKAI UNTUK JUALAN. SEGALA MACAM BARANG BERSERAKAN DAN GENANGAN LUMPUR TAK KETINGGALAN MENGHIAS. TUMPUKAN-TUMPUKAN KARUNG YANG SUDAH BELEL, MENJADI TEMPAT SANDARAN KETIGA REMAJA YANG SEMPOYONGAN ITU. SALAH SATU DARI MEREKA SUDAH TAK DAPAT BANGUN LAGI AKIBAT MABUK. TERJADI PERCAKAPAN  ANTARA DUA REMAJA YANG MASIH SADAR. YANG SATU PRIA BERAMBUT MOHWAK DAN SATU LAGI GADIS BERAMBUT BOTAK.

PRIA MOHWAK
Apa yang harus kita lakukan? Aku tak kuat lagi berjalan. Dengkul ini tak bersahabat.

GADIS BOTAK
Lalu kamu mau kita ditangkap Polisi di sini? Ayo kita paksakan untuk berjalan.

PRIA MOHWAK
Bagaimana dengan dia? (menunjuk temannya yang tergeletak.)

GADIS BOTAK
Biarlah banci itu beristirahat sebentar. Jangan kita berisik di sini.

PRIA MOHWAK
Tak setia kawan.

GADIS BOTAK
Kenapa, kau takut? Laki-laki banci.

PRIA MOHWAK
Justru meninggalkannya adalah tindakan pengecut.

GADIS BOTAK
Puh! Mau jadi pahlawan? Kampungan.

PRIA MOHWAK
Kamu jangan sok! Kamu ingat kelaminmu apa. Kamu perempuan! Hanya saja kamu tak bertindik. Ingat nama kamu Siti. Mana ada nama Siti seorang laki-laki.

GADIS BOTAK
Nah, itu kamu sadar juga. Aku seorang gadis pun tak bertindik, tapi kau.(sambil menjewer telinga kiri Pria Mohwak dan melihat anting yang dikenakan pria itu. Lalu dengan mempertegas ucapan, Gadis itu mengungkapkan sesuatu ditelinga yang dia jewer) kamu Banci!

PRIA MOHWAK
Sudahlah, menurutku ini suatu kemajuan. Anting ini membuatku lebih macho apalagi ditambah dengan Drugs.

GADIS BOTAK.
Lebih cantik maksudmu. Hanya banci yang mau melakukan apa yang kamu katakan tadi.

PRIA MOHWAK
Seenaknya kamu bicara. Malam itu, aku yang merenggut perawan kamu. Apakah aku banci dengan itu.

GADIS BOTAK
Kalau aku tahu kamu seorang banci. Aku tak rela. Lagipula aku mabuk. Aku tak ingat apa-apa.

PRIA MOHWAK
Sudah, kita jangan memperpanjang masalah. Ayo kita angkat orang ini.

GADIS BOTAK
Aku banyak urusan. Kamu saja yang angkat. (Langsung pergi)

PRIA MOHWAK
Eh mau kemana ... tadi kamu yang memaksa untuk mengangkatnya, sekarang kamu pergi. Apa karena aku mengatakan kamu tak beranting.

GADIS BOTAK
Jangan bawa-bawa anting untuk masalah ini. Aku tak peduli dengan barang itu. Kalau perlu aku akan memusnahkanya.

GADIS BOTAK ITU PERGI DENGAN KESAL, SOSOKNYA KEBURU DITELAN GELAP. TERTINGGAL PRIA MOHWAK DENGAN SEGUDANG KEBINGUNGAN. KEREMANGAN MULAI MERASUKI BUMI. HINGGA SUDUT KUMUH ITU BERGANTI SUDUT MISTERIUS YANG DIDIAMI DUA SOSOK BERSERAGAM SEKOLAH.

SITI
Kamu mau bukti? Mau coba? Aku punya waktu sekarang. Jangan hanya mulutmu saja yang besar.

MURID 4
Sabar, kita main cantik. Aku sudah memesan kamar hotel. (menyerahkan kunci kamar) Ingat 501 nomor kamarnya. Aku yakin ini pertama kali buatmu. Jadi kamu pasti grogi. Ini ada bantuan untuk menghilangkan grogi (menyerahkan sesuatu)

SITI
Sabu-sabu! Laki-laki pengecut.

MURID 4
Hei, jangan sembarangan. Kamu pun, kalau tak ada tonjolan di dadamu, aku tak yakin kamu seorang Perempuan. Segeralah ditindik telingamu itu, dan pergilah beli Anting.

GADIS BOTAK
Tanpa Anting, kamu akan merasakan belaian seorang perempuan. Lihat saja nanti.

KEREMANGAN MULAI TURUN LAGI MEMBASAHI BUMI. DUA SOSOK TADI PERLAHAN TERTELAN GELAP TERSISA GERAK-GERIK PERDEBATAN MEREKA. SETELAH GELAP, DI TENGAH BUMI SEDIKIT CAHAYA MENGESANKAN KAMAR SESEORANG YANG KESEPIAN. SITI SEDANG BERADA DI DEPAN CERMIN MEMBELAI-BELAI RAMBUTNYA.

SITI
Benar juga dikatakan laki-laki tadi. Tak perlu aku peduli tentang keanggunan. Anting lambang dari itu...begitu juga rambut ini. Ah, aku terpengaruh Sabu-sabu tadi. serasa aku diselimuti dua kemabukan. Ini yang dikatakan super mabuk. Dalam hidup, aku sudah mabuk dengan segala permasalahan kehidupan, malah ditambah lagi dengan mabuk bahan kimia...bodoh! tapi aku sadar dengan ketidak pedulianku pada keanggunan. Tak ada rambut pun aku masih wanita. Sebab darah perawan tadi membuktikannya. Dalam ketidak peduliku pada keanggunan, aku harus total.

SITI MENGANGKAT GUNTING DI ATAS MEJA. TANGANNYA MEMBELAI-BELAI RAMBUT. LALU DIA MENGGUNTING SECARA PERLAHAN-LAHAN RAMBUTNYA MENGIKUTI RITME CAHAYA YANG PERLAHAN MEREDUP JUGA. KETIKA GELAP, CAHAYA MENERANGI SUDUT YANG KUMUH DAN BERTABURAN KARUNG-KARUNG BELEL TADI, SEBUAH PASAR TRADISIONAL YANG HABIS DIPAKAI JUALAN. SOSOK PRIA MOHWAK MASIH TERDUDUK MENUNGGU SAMPAI TEMANNYA YANG MABUK SADAR. LAMA DIA TERMANGU, TIBA-TIBA TEMAN MABUKNYA ITU MENGGELIAT.


PRIA MOHWAK
Ternyata kau sadar juga. Aku dari tadi disini menunggumu sadar.

TEMAN
Oh, makasih. Kamu seorang lelaki yang perhatian. Tak pernah kutemui orang seperti kamu... sudah berulangkali aku selalu begini. Habis mabuk, tidur disembarang tempat.

PRIA MOHWAK
Ya, itu biasa. Hari ini kamu katakan itu. Besok kamu menghisap Sabu-sabu lagi.

TEMAN
Mana botak tadi.

PRIA MOHWAK
Dia pergi begitu saja.

TEMAN
Kenapa kamu tidak seperti dia saja?

PRIA MOHWAK
Aku bukan orang seperti itu. Aku orang yang sangat bersahabat.


TEMAN
Bohong. Kamu begitu karena aku mentraktir Sabu-sabu.

PRIA MOHWAK
Dasar kampungan. Aku di sini karena hatiku baik.

TEMAN
Baru kali ini ada teman yang baik hati tanpa Sabu-sabu...(Ia melihat anting di kiri telinga Pria Mohwak) Kamu suka anting?

PRIA MOHWAK
Ini untuk gaya.

TEMAN
Jadi kamu orangnya bergaya?

PRIA MOHWAK
Sudahlah kamu saja tidak bertindik, buat apa kamu menanyakan hal yang tidak penting itu.

TEMAN
Aku punya anting juga. Karena kamu baik, akan aku hadiakan kepadamu.

PRIA MOHWAK
Aku akan membalas dengan apa?

TEMAN
Ini untuk menambah gaya kamu.

PRIA MOHWAK
Jadi Anting itu hanya untuk supaya aku bergaya? Kalau begitu apa yang akan membalas semuanya?

TEMANNYA ITU MEMIKIRKAN SESUATU UNTUK MENJAWAB. LAMA IA BERPIKIR, SAMPAI-SAMPAI GELAP LANGSUNG SAJA MENIMBUNI TEMPAT KUMUH ITU. SEKETIKA PUN DI SUDUT YANG LAIN MEMULAI DENGAN KEREMANGAN MISTERIUS DAN SEPENGGAL CAHAYA SERUPA KIPAS ANGIN YANG BERPUTAR. BUNYI KHAS MESIN LAS, DENTINGAN GELAS, AIR MENDIDIH MULAI TERDENGAR. SOSOK ITU SIBUK KEMBALI DENGAN KEMARAHANNYA.

SOSOK DI BALIK GELAP
Semua telah menjalani. Mungkin tinggal kematian yang selalu menakuti. Dan kelahiran hanyalah pertemuan. Sebab buat apa seseorang lahir tanpa diketahui orang? Itu bukan hidup tapi mati. Aku pun tak mengerti, kenapa aku harus bertemu dengan masalah anting. Padahal aku tak pernah peduli. Sekarang ini aku dinyatakan lahir karena berpikir tentang Anting. Setidaknya aku telah dikenal orang tanpa Anting. Dan itu kelahiran ... tinggal bagaimana mematikan Anting. Itu yang luar biasa ...ha..ha..ha!

TAWANYA MENGGEMA BUMI. AKHIRNYA SOSOK DI BALIK GELAP YANG MISTERIUS ITU, NYATA JUGA DALAM PANDANGAN AKIBAT SEMUA BOTOL PERCOBAAN MELEDAK DAN DITAMBAH LAGI SINAR LAS YANG MENYOLOK. TERNYATA SOSOK DI BALIK GELAP ITU ADALAH GADIS BOTAK ATAU SITI. DENGAN KEMARAHANNYA. DIA TERUS TERTAWA. MEMBUAT SEMUA ATRIBUT PENEMUANNYA PUN MELEDAK-LEDAK HINGGA PADA TITIK YANG KLIMAKS, LAMPU TIBA-TIBA MELEDAK JUGA DAN GELAP JADINYA. SETELAH ITU TERDENGAR ANGIN MENDESIR SERAM. BUMI MULAI MEMANCARKAN CAHAYA KEREMANGANNYA. MASUK SOSOK PEREMPUAN MUDA DENGAN EKSPRESI GELISAH. IA MEMELUK SEBUAH BUNGKUSAN YANG SEKALI-KALI MENGELUARKAN TAWA DAN TANGIS OROK. SETELAH IA SAMPAI DEKAT SELOKAN, DENGAN GAYA YANG WASPADA, IA MELETAKKAN BUNGKUSAN ITU LALU IA BERSEMBUNYI DI BALIK SESUATU. DALAM PERSEMBUNYIANNYA, DATANG SEORANG NENEK-NENEK DENGAN ANTING YANG MENYOLOK. NENEK ITU KAGET MELIHAT ADA BUNGKUSAN DENGAN SUARA OROK. LALU IA MEMERIKSANYA.

NENEK
Ah...ada orok rupanya. Masih sangat merah dan cantik. Saya tahu apa yang harus diperbuat untuk orok seperti ini...

NENEK ITU MENGELUARKAN JARUM DARI TAS BELELNYA. DITARIKNYA TELINGA OROK ITU. SEMENTARA PEREMPUAN MUDA TADI, NGERI MELIHAT APA YANG AKAN DILAKUKAN NENEK ITU. SEBELUM NENEK SEMPAT MENINDIK. BERGEGAS PEREMPUAN MUDA ITU KELUAR DARI PERSEMBUNYIANNYA UNTUK MENCEGAH.

PEREMPUAN MUDA
Apa yang akan kau lakukan Nenek gila

Nenek terkejut dan tak sempat menindik.

NENEK
Saya ingin membuat dia bertahan hidup.

PEREMPUAN MUDA
Bohong! Nenek mau membunuhnya!

NENEK
Bukannya kamu yang mau membunuhnya. Saya yakin ini adalah anak jadah. Kamu tinggalkan ia di sini karena kamu tak menginginkannya.

PEREMPUAN MUDA
Itu anakku.

NENEK
Ya, aku tahu itu. Tapi kamu mau membunuhnya, kalau aku justru menghidupkannya.
                                      
PEREMPUAN MUDA
Dengan menindik seperti itu Nenek bilang akan menghidupkannya? Anak itu pasti kesakitan, dan aku tak akan membiarkannya.

DENGAN SEGERA PEREMPUAN MUDA ITU MENCEKIK NENEK. APA KUASA NENEK YANG TUA ITU. IA HANYA BISA MENAHAN KEMATIAN UNTUK BISA LEBIH PERLAHAN. DALAM CENGKERAMAN PEREMPUAN MUDA ITU NENEK BERKATA...

NENEK
Saya menghidupkan ia di dunia ini...yang saya lakukan untuk simbol dunawi. Ia adalah salah satu atribut dunia. Anak itu wanita... dengan Anting semua akan memandangnya hidup. Jangan kamu tunda kehidupannya...dengan itu ia adalah Wanita...

PEREMPUAN MUDA
Tutup mulutmu Nenek gila.

AKHIRNYA NENEK ITU MENYERAHKAN ROHNYA KEPADA KEMATIAN. PEREMPUAN MUDA ITU BELUM JUGA PUAS MENCEKIK. SAMPAI DENGAN SENDIRINYA PEREMPUAN MUDA ITU MENANGIS, BARU IA MELEPASKAN CENGKERAMANNYA.

PEREMPUAN MUDA
Benarkah aku menginginkan kematianmu? Aku hanya ingin meninggalkanmu di sini. Aku malu terhadap setiap mata yang memandangku... aku tahu kamu adalah wanita. Apakah tanpa Anting menyebabkanmu mati walau nafas tetap berhembus...aku tak sanggup membunuhmu, apalagi menghidupkanmu. Biarlah aku mati dan kamu cari kehidupanmu sendiri...aku tak sanggup menghadapi dunia.

PEREMPUAN ITU MENGAMBIL BATU YANG TERGELETAK DI SAMPINGNYA, LALU DIA MENGHANTAM BERKALI-KALI KEPALANYA SENDIRI. TERGELATAKLAH JASAD PEREMPUAN MUDA DI ATAS GENANGAN DARAHNYA. BELUM BEBERAPA SAAT, DATANG SEPASANG SUAMI ISTRI YANG TUKANG PEMULUNG. MEREKA KAGET DENGAN PENGLIHATAN MEREKA. HANYA SEBUAH BUNGKUSAN YANG MEREKA RASA PANTAS UNTUK DISELAMATKAN. DAN MEREKA PUN MEMUNGUT LALU PERGI MENINGGALKAN TEMPAT ITU. TERSISA DUA MAYAT (NENEK DAN PEREMPUAN MUDA) YANG MENGHIAS. LAMPU MENUJU KEREMANGAN SAMPAI GELAP MENJADI PEKAT. DENGAN TIBA-TIBA, BUMI TERANG BENDERANG MENGGANTI MENJADI RUANG KELAS. TAMPAK SEORANG GADIS BOTAK BERDIRI DI ATAS MEJA DENGAN MEMEGANG SEBUAH GERGAJI. DI BAWAHNYA ADA SEKITAR LIMA WANITA YANG TERIKAT. TERMASUK GURU MEREKA. SEMUA WANITA YANG TERIKAT ITU TERLIHAT GELISAH DAN KETAKUTAN DENGAN LAGAK GADIS BOTAK ITU, ATAU SITI.

GADIS BOTAK/SITI
Sekarang waktunya memusnahkan apa yang kalian banggakan, yaitu anting...tapi aku tak akan memaksakan. Di tanganku ini, adalah gergaji yang terbuat dari keihklasan. Gergaji ini yang menemukan dirinya sendiri lewat kemarahan. Lihat geriginya, dia sangat marah, tapi sesungguhnya dia sayang dan mau menyelamatkan kalian dari kemabukan terhadap anting. Sampai sekarang pun dia bertanya apa kegunaan Anting. Tapi semua sudah terjawab! Tahu apa jawabnya?...jawabnya adalah kehidupan perempuan. Maka, datangnya Gergaji di sini untuk menghidupkan Perempuan tanpa Anting. Jadi kalian harus ihklas. Tak akan ada rasa sakit...siapa yang mau duluan?

WANITA 1
Apa jaminannya kalau itu tidak sakit?

GADIS BOTAK/SITI
Tak ada. Karena anting tak penting untuk dijamini.

WANITA 2
Terus apa maksud kamu tidak menyakiti?

GADIS BOTAK/SITI
Kehidupan selalu indah. Tanpa Anting kalian tak memikirkan keanggunan. Kalian kira dengan terus memikirkan keanggunan itu tidak menyakitkan? Kenapa hidup harus disakiti degan perasaan seperti itu.

WANITA 3
Benar! Aku mau duluan!

GADIS BOTAK/SITI
Aha, ada yang sudah sadar. Mungkin sudah tak punya uang lagi untuk bergaya.
Guru
Kenapa kamu sangat tidak etis memaksa Wanita menghapus sejarah anting? Anting sudah seumur manusia, kenapa kamu mau menyalahi kodrat-kodrat itu?

GADIS BOTAK/SITI
Pertanyaan yang tidak etis, guruku sayang! kamu hanya banyak membuat orang-orang bodoh dengan keetisanmu itu. Masak ada Anting berhubungan dengan etika. Itu cuma luarnya saja. Etika ada dalam sini (menunjuk dadanya) dan sini (menunjuk kepalanya)...ah aku tak mau banyak buang waktu. Aku akan segera memotong telinga kalian semua. Jika ini pemaksaan, itu bukan hal yang menyakitkan. Justru sebuah kebahagiaan hidup.

SITI TURUN DARI ATAS MEJA. LALU IA MENGANGKAT SALAH SATU MURID. DENGAN GAYA YANG TEATRIKAL, IA MEMOTONG. MURID ITU TERIAK KESAKITAN. TERIAKANNYA MEMBUAT BUMI GELAP. LALU KEREMANGAN DATANG LAGI SECARA PERLAHAN. MENGGANTI RUANG KELAS DENGAN RUMAH KUMUH. DI SITU SUAMI ISTRI PEMULUNG TADI SEDANG BERDEBAT. DIIRINGI TANGISAN BAYI.

SUAMI
Untuk apa anak itu ditindik?

ISTRI
Anak ini perempuan.
Suami
Terus, apa dia akan jadi laki-laki tanpa tindikan?

ISTRI
Dari dulu juga perempuan punya tindikan.

SUAMI
Makan saja harus banting tulang dulu, bagaimana kita membeli anting?

ISTRI
Tak perlu Emas, yang penting ada yang menandakan dia perempuan.

SUAMI
Kamu akan menyakiti dia.

ISTRI
Kamu justru memusnahkan dia menjadi perempuan.

SUAMI
Cukup dengan nama. Aku akan memberikan dia nama...Siti Hawa. Biar orang tahu bahwa dia perempuan. Kamu jangan membantah. Biarkan perempuan menjadi perempuan tanpa apa pun.

KEDUANYA MEMBISU. HANYA TANGIS BAYI YANG TERDENGAR. SANG ISTRI MENENANGKAN. SEIRING CAHAYA MEREDUP KE KEGELAPAN. DI SUDUT BUMI YANG LAIN ADA CAHAYA TERANG BENDERANG. ADA PRIA MOHWAK DENGAN EARPHONE DI TELINGANYA DAN MATANYA TERUS MELEKAT PADA LAYAR MONITOR KOMPUTER.

PRIA MOHWAK
Apalah arti sebuah nama untuk kita sayang ... kamu tahu siapa si Siti itu? Yang pasti ia perempuan ... ya, aku melakukan sebelum kenal denganmu ... kalian sama-sama tak bertindik ... setelah malam bersama dengannya, aku mendapatkan prinsip tentang bagaimana menjadi orang dewasa. Prinsip ini lama membuat saya untuk mendapatkan mahkota kedewasaanku ... ya, itu kata kamu. Tapi bagaimana dengan orang-orang lain? Apalagi para pendahulu, mereka kan sok tua ... cita-citaku untuk meludahi wajah mereka belum juga tercapai ... jadi pilihanku mencintaimu, belum membuat pengakuan mereka tentang kedewasaan ... aku pikir inilah kedewasaan, karena pilihan untuk mencintaimu dijaman ini sangatlah fenomenal jika terbuka kepada khalayak ramai. Tapi ternyata banyak juga yang seperti ini, dan malah mereka yang diludahi oleh orang-orang dewasa. Aku salah strategi. Aku kalah perang ... Bukan begitu sayang, bukan karena mencintaimu aku kalah. Tapi doktrin gadis botak pada malam itu yang membuat aku kalah ... oh, aku tadi menyebutkan Gadis Botak tadi ... oh iya, kamu pernah bertemu dengannya, saat itu kamu mentraktir Sabu-sabu ... sayang maafkan saya. Gadis itulah yang berada dalam Internet dengan saya.

IA MENEKAN TUTS KEYBOARD DENGAN TEGAS. LALU PRIA MOHWAK ITU MENYENDERKAN BADAN PADA SANDARAN KURSINYA. DENGAN SEKALI TARIKAN NAFAS PANJANG, LALU IA MENGHEMPASKAN NAFAS KE SEMESTA. RUANG KEMBALI MENJADI PASAR TRADISIONAL DENGAN DUA SOSOK SETELAH GELAP MENYELIMUTI. PRIA MOHWAK YANG TADI DUDUK DI DEPAN KOMPUTER KINI BERADA BERSAMA TEMANNYA DAN KARUNG-KARUNG BELEL, JUGA GENANGAN LUMPUR DAN SEGALA MACAM KEKUMUHAN.

PRIA MOHWAK
Terima kasih atas Antingnya. Aku akan membalas dengan puisi untukmu.

TEMAN
Wah, kamu sangat romantis.

PRIA MOHWAK BERDIRI SI ATAS KARUNG-KARUNG BELEL DAN MEMBACAKAN PUISI.

PRIA MOHWAK
Tak peduli kau tak beranting
Asalkan cinta yang ada di hatimu tak seluas lubang tindikan
Ingin kurenangi semua rasa yang ada dalam sukma
Tapi jasad ini tak berbentuk menjamah cinta mustahil ini
Harus dengan apa kugapai cintamu
Sebab aku Raja yang menentukan pilihan
Yang telah banyak terkapar dalam peperangan
Aku butuh mahkota cinta
Maukah kamu menjadi mahkotaku dalam singgasanan pilihan?

TEMAN
Wah, sangat romantis. Kenapa membacakan puisi itu untukku? Kalau sekedar membalas hadiah, tak perlu dengan kata cinta...

PRIA MOHWAK
Kamu tahu tentang Anal sex?

TEMAN
Tentu! Aku seorang Guy

MATA PRIA MOHWAK BERSINAR-SINAR. BEGITU JUGA TEMANNYA ITU. KEDUANYA BERBAHASA LEWAT MATA DAN KESUNYIAN GAIRAH ITU. TURUNLAH PRIA MOHWAK DARI ATAS KARUNG. DISAMBUT TEMANNYA YANG LANGSUNG BERDIRI DARI DUDUKNYA. MEREKA SALING MEMEGANG TANGAN. BERDUA MENUJU DAERAH BELAKANG KARUNG-KARUNG. ENTAH APA YANG TERJADI PADA KEREMANGAN YANG PERLAHAN REDUP DAN MENGGANTI DAERAH KUMUH ITU DENGAN TIBA-TIBA MENJADI RUANG KELAS. GADIS BOTAK TELAH MEMOTONG SEMUA TELINGA PARA WANITA TERKAPAR, MENGGELIAT-GELIAT, BERTERIAK-TERIAK KESAKITAN. DARAH MUNCRAT DI MANA-MANA. GADIS BOTAK  MENGUMPULKAN SEMUA POTONGAN TELINGA DI ATAS MEJA. GADIS BOTAK KASIHAN JUGA MELIHAT MEREKA. SATU PERSATU DI POTONG TALI IKATANNYA.

GADIS BOTAK/SITI
Kamu tetap seorang perempuan. Tanpa telinga sekalipun...

SETIAP IKATAN DI LEPAS, PARA WANITA ITU LEBIH MENGGELAPAR DENGAN LANTAI DAN DARAHNYA.

WANITA 4
Kamu penipu! Kamu mau membunuh kami. Ini sangat sakit...

GADIS BOTAK/SITI
Yang sakit bukan fisikmu, tapi hatimu kan?

WANITA 2
Kamu sebenarnya hanya iri kepada anting.

GADIS BOTAK/SITI
Buat apa? Aku tak pernah peduli dengan anting.

WANITA 1
Justru hari ini kamu sangat peduli dengan anting.

GADIS BOTAK/SITI
Oh begitu?

GURU
Telinga itu adalah kehidupan wanita. Kamu memotongnya hanya untuk membuat kamu hidup. Selama ini kamu merasa mati di antara orang-orang yang beranting. Sekarang kamu merasa hidup di antara kami yang tak bertelinga ini. Selama ini kamu merasa seperti tak punya telinga, karena tak ada anting bertengger di situ. Baik kamu harus hidup...dan kamu harus merasakan punya telinga yang menyatu dengan tubuhmu. Kamu pikir gampang masalah telinga ini untuk wanita? Sekarang biarkan telinga-telinga yang menjadi kehidupan wanita masuk kedalam tubuhmu. Agar kamu tahu bagaimana menjadi wanita. Ayo kita masukan telinga itu ke dalam perutnya...

SEPERTI DIHIPNOTIS. WALAU DALAM KESAKITAN WANITA-WANITA ITU RAMAI-RAMAI MENANGKAP GADIS BOTAK/SITI. HANYA MEMERLUKAN WAKTU SEBENTAR UNTUK MENAKLUKANNYA. GADIS BOTAK BERBALIK PANIK. KINI POSISINYA DITAHAN EMPAT WANITA. DAN GERGAJI BERADA DI TANGAN GURU...

GURU
Sekarang kamu harus rasakan bagaimana menjadi wanita (diiris telinga Gadis Botak itu satu persatu)

GADIS BOTAK/SITI BERTERIAK-TERIAK KESAKITAN. PARA WANITA ITU MEMAKSAKAN UNTUK MEMBUKA MULUTNYA DAN MEMASUKKAN SEMUA POTONGAN TELINGA, HINGGA IA TAK BERNAPAS LAGI. JASADNYA TERKAPAR TANPA TELINGA. BEGITU JUGA PARA WANITA KEHABISAN DARAH. MEREKA LEMAS. SATU PER SATU TERKULAI MELEBUR LANTAI. MENGGELAPAR-GELEPAR. DAN AKHIRNYA TAK BERNYAWA LAGI. BEBERAPA SAAT KEMUDIAN ORANG-ORANG DATANG BERKERUMUN MELIHAT MAYAT-MAYAT BERSERAKAN. RIUH ORANG-ORANG ITU TERUS BERTAMBAH. BERDESAK-DESAKKAN UNTUK MELIHAT. LAMA-KELAMAAN RIUHNYA TERTINGGAL SAYUP-SAYUP, TEPAT BERSAMAAN DENGAN KEREDUPAN CAHAYA MENUJU KEGELAPAN YANG PEKAT. PADA KEGELAPAN ITU TERDENGAR SUARA MEMANGGIL. AWALNYA TERDENGAR SAYUP-SAYUP, MAKIN LAMA MAKIN KERAS.

SUARA
Siti...Siti, di mana kamu Nak?

DI SUDUT BUMI CAHAYA SENJA BERSINAR. SOSOK PEREMPUAN KECIL MERENUNG. SAMPAILAH SUARA TADI MENGHAMPIRI.

SUARA
Siti! Kalau dipanggil menyahut ya? Namamu Siti Hawa, ingat itu. Ini ayah belikan boneka untukmu.

SITI KECIL MEMPERHATIKAN BONEKA YANG BARU SAJA DIBERIKAN AYAHNYA. TERBESIT SENYUM DI WAJAH SITI KECIL. IA GIRANG, MELOMPAT-LOMPAT DAN MENARI-NARI. AYAHNYA TERTAWA MELIHAT ITU. LAMBAT LAUN SEMUA MEREDUP DAN MENJADI GELAP.

SELESAI